PMR SMKN 25

Selasa, 26 Oktober 2010

MUSIBAH MELETUSNYA GUNUNG MERAPI

SEMARANG (Pos Kota) – Ribuan warga di Kabupaten Sleman dan Kaliurang panik ketika semburan awan panas (wedhus gembel) dimuntahkan dari kawah Gunung Merapi. Semburan awan panas kemudian disusul bunyi sirine early warning system (EWS) yang meraung-raung.

Merapi mulai memuntahkan awan panas atau yang akrab disebut penduduk setempat wedhus gembel, terjadi sekitar pukul 17.00 hingga pukul 18.45 Selasa (25/10).

Debu vulkanik sebelumnya telah melanda di kawasan Kaliurang. Turunnya wedhus gembel, disusul hujan debu makin pekat. Bau belerang juga semakin menyengat. Mendengar bunyi alarm, warga pun berebut dan berlari menuju angkutan-angkutan evakuasi. Petugas SAR yang telah siaga di Kaliurang kemudian membagikan masker, karena debu makin pekat dan bau belerang kian menyengat.

Hingga saat ini, proses evakuasi masih terus dilakukan. Sebagian besar warga diungsikan ke posko pengungsian di Desa Hargobinangun, Pakem.

LEBIH BESAR

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) DI Yogyakarta, Subandriyo, sebelumnya mengungkapkan, letusan Gunung Merapi tahun ini akan lebih besar dibandingkan dengan letusan Gunung Merapi yang terjadi pada tahun 1997, 2001 dan 2006 silam.

Hal itu diungkapkan Subandriyo, saat mengikuti rapat koordinasi dengan Gubernur Jateng, Bibit Waluyo di Gedung Bakorlin, Magelang, Selasa (26/10).
Subandriyo menambahkan, energi yang tersimpan di Gunung Merapi saat ini mencapai 877.040 x 10 pangkat 12 ERG. “Biasanya energi yang dilepaskan selama erupsi hanya sekitar 250.000 x pangkat 12 ERG,” ungkapnya.

Menurut dia, sangat besarnya energi yang tersimpan tersebut, merupakan akumulasi energi yang tersimpan hingga 24 Oktober 2010, sedangkan deformasi mengarah ke selatan.

Sumber : Poskota.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar